Entri Populer

Selasa, 20 Maret 2012

OPSI FUNDAMENTAL





OPSI FUNDAMENTAL SEBAGAI PROSES MENJADI SESUATU


Dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, tentu tidak pernah lepas dari apa yang disebut dengan pilihan. Setiap hari manusia disodorkan bermacam-macam pilihan. Lewat pilihan manusia dapat memberikan arah dan tujuan hidupnya. Untuk itu sangatlah berperan opsi fundamental. Opsi fundamental ini dimaksudkan sebagai arah kehidupan atau suatu keputusan khusus dan penting yang menentukan sikap dasar moral dan religius seseorang terhadap yang baik dan yang jahat.[1] Sedangkan dalam ensiklopedi dijelaskan bahwa. Konsep opsi fundamental muncul dalam bidang teologi sebagai usaha manusia untuk menjelaskan bahwa kehidupan moral dalam diri manusia merupakan suatu proses yang berkelanjutan, bukan hanya suatu rangkaian tindakan-tindakan yang tidak berkaitan.[2]
Dalam keputusan untuk memilih unsur kebebasan sangatlah penting. Kebebasan dapat mendorang manusia untuk memilih sesuai dengan hati nuraninya, tanpa didalamnya ada unsur paksaan dari pihak manapun. Kebebasan bukan hanya tergantung dari apa yang berada diluar diri manusia namun juga menyangkut diri kita yang terdalam sebab kebebasan merupakan kemampuan untuk menentukan diri kita sendiri. Jika kebebasan tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan apa pentingnya pilihan kita maka kita tidak akan pernah berhasil membuat suatu dari dalam diri kita sendiri, dalam proses menjadi sesuatu.[3]
Dalam proses membuat pilihan, kemungkinan-kemungkinan yang tersedia menjadi menarik karena terdapat nilai pada masing-masing pilihan tersebut. Ketika memilih manusia mengambil nilai prioritas yang terkandung dalam pilihan tersebut untuk menemukan nilai yang terdalam. Suatu nilai bukanlah sesuatu yang mengawang-awang namun benar-benar nyata dalam khidupan.[4]
Inilah yang perlu dihidupi oleh manusia sebagai wujud akan kebebasan dalam jati dirinya. Kebebasan yang dimaksudkan disini adalah kebebasan yang bertanggungjawab.
Menurut Thomas Aquinas dan Agustinus, ada dua opsi fundamentaldalam diri manusia yaitu pilihan dasar dan pilihan partikular. Kedua pilihan ini sering dijalankan oleh manusia. Akan tetapi dalam proses untuk mengeksplisitkan pilihan dasar, pilihan partikular dibutuhkan sebagai pendukung bukan sebaliknya melemahkan pilihan dasar itu.[5] Sehingga melalui pilihan dasarnya manusia dapat memberikan arah pada hidupnya yaitu mengikuti panggilan Allah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa opsi fundamental merupakan suatu putusan dasar yang menuntun manusia pada tujuan hidupnya yaitu memperoleh hidup yang kekal.   
Pembentukan opsi fundamental terjadi sejak seseorang dilahirkan dan sifatnya dinamis bukan statis. Opsi fundamental bukanlah akhir dari segala-galanya, sebab opsi ini masih dapat berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi setiap orang.[6] Dalam hal ini opsi fundamental boleh dikatakan sebagai sarana untuk pemurnian hidup manusia, dengan maksud bahwa apabila seseorang dalam menghidupi suatu profesi dan profesi yang telah ia gumuli tidak menghantarnya pada suatu kebahagian maka orang tersebut mampu memilih kehidupan lain yang mampu menghantarnya pada suatu kebahagian. Yang mau ditekankan pada bagian ini adalah suatu proses kehidupan yang lambat laun berubah, dan perubahan itu selalu menuju pada suatu yang bersifat positif. Jika pilihan mendasar kita pada Allah.

Prinsip opsi fundamental adalah kebebasan manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti Allah. Dengan prisip ini kita menentukan pilihan dan membentuk arah serta kharakter moral kita. Kebebasan itu dihadapkan pada pilihan sejatiyang mrnuntut keradikalan dan kepatuhan akal budi atas panggilan Allah. Kebebasan manusia merupakan anugerah dari Allah dan sebagai tanda mulia dari Allah. Opsi fundamental yang terarah kepada Allah dan kebaikan merupakan jawaban kita terhadap Allah. Di sinilah kita dituntut agar tidak mempergunakan kebebasan yang kita miliki sebagai kesempatan untuk hidup di dalam dosa melainkan setia kepada Allah dan mencintai sesama. Opsi fndamental berkaitan erat dengan perilaku kongkrit seorang manusia sebab manusia merupakan persona yang memiliki keutuhan substansial dan kesatuan personal atas perilaku moral tubuh dan jiwa. Pandangan yang memisahkan antara perilaku konkrit dan opsi fundamental berarti menentang keutuhan dan kesatuan personal manusia. Opsi fundamental diwujudnyatakan dalam perilaku baik yang terarah kepada keputusan demi kebaikan dan demi allah. Maka dalam kehidupan yang serba moderen ini terutama melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai problem kehidupan yang sering ditemukan. Manusia terkadang diombang-ambingkan dengan berbagai masalah kehidupan. Di saat itulah manusia ditantang untuk tetap mencintai Allah atau mau mendewakan barang-barang duniawi.
Dengan demikian untuk menghadapi perkembangan jaman manusia seharusnya tetap berpegang pada pilihan dasarnya, yang selalu mendorangnya utuk berbakti kepada Tuhan dan juga mau membuka diri terhadap perkembangan zaman.




[1] Gerald O’ Collins dan Edward G. Farrugia, Kamus Teologi (Judul asli: A Concise Dictionary of Theology), diterjemahkan oleh I. Suharyo (Yokyakarta: Kanisius, 1996), hlm.220.

[2] E. Mc Donagh, Fundamental Option dalam New chatolic Encyclopedia, volume 16 suplement (Washington: Jack Heraty dan Associates, Inc, 1974), hlm. 183.

[3] Otto Hentz, Pengharapan Kristen (Yokyakarta: Kanisius, 2005), hlm.68.

[4] Otto Hentz, Pengharapan…, hlm.68.


[5] William Chang, Pengantar Teologi (Yokyakarta: Kanisius, 2001), hlm. 74.
 

[6] William Chang, Pengantar…, hlm. 76.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar